Halo, para pembaca yang (mungkin) sudah hilang atau calon pembaca baru!
Baru saja, tanpa sengaja, aku membuka sebuah link lama yang tersimpan di pojok paling gelap bookmark browsermu. Dan... voila!.
Ini blogku. Sebuah blog yang kutenggelamkan dalam diamnya ruang digital selama lebih dari sepuluh tahun.
Membacanya bagai membuka kapsul waktu. Aroma masa lalu yang haru biru langsung menyergap. Dunia di blog ini adalah dunianya anak-anak. Tulisanku kala itu penuh dengan celotehan tentang:
Review mainan yang sederhana: satu buah slime warna-warni bisa jadi bahan cerita 300 kata tentang betapa ajaib dan lengketnya benda itu.
Kisah seru bermain di luar rumah: petak umpet hingga maghrib, bersepeda hingga jatuh dan lutut terluka, lalu menulisnya seolah-olah itu adalah petualangan mendebarkan ala Indiana Jones.
Cerita tentang pertemanan: ketika anak anak bermain sepeda dengan riangnya
Sungguh, dunia yang sangat berbeda.
Dunia yang Lambat, di Pinggir Jalan Raya Digital
Blog ini lahir di era di mana internet masih seperti jalan tanah. Kita harus sabar menunggu gambar loading secara perlahan. Setiap komentar yang masuk adalah sebuah anugerah, membuat jantung berdebar-debar. "Wah, ada yang baca tulisanku!"
Membacanya sekarang, aku tersenyum kecut. Ada rasa rindu pada kesederhanaan itu. Pada era di mana "likes" bukanlah mata uang, di mana kita menulis bukan untuk algoritma, tetapi benar-benar dari hati untuk berbagi cerita murni.
Apa Kabar Dunia Anak-Anak Sekarang?
Melihat coretan-coretan lamaku, aku jadi berpikir. Dunia anak-anak sekarang sudah berubah total. Mereka lahir dengan gawai di genggaman. Petualangan mereka mungkin sudah berpindah dari lapangan belakang rumah ke dunia Minecraft atau Roblox. Teman bermainnya bukan hanya si Andi dari sebelah rumah, tetapi juga seorang anak dari negara lain yang mereka temui di server online.
Apakah mereka masih merasakan kegembiraan yang sama saat menemukan kepik di daun? Atau sensasi kemenangan saat berhasil menangkap "ting" dalam permainan kucing-kucingan?
Aku yakin, kegembiraan itu tetap ada, hanya bentuknya yang berbeda. Mungkin sekarang mereka screenshot pencapaian mereka di game, atau membuat video TikTok pendek dengan filter lucu. Esensinya tetaplah sama: bermain, bereksplorasi, dan bersenang-senang.
Sebuah Pengakuan dan Sebuah Janji (Mungkin)
Meninggalkan blog ini selama sepuluh tahun lebih seperti meninggalkan sebuah diari berharga di loteng. Aku minta maaf telah menelantarkannya. Tapi, melihatnya kembali memberiku sebuah semangat yang tak terduga.
Betapa berharganya suara polos dan jujur seorang anak. Betapa tulisan-tulisan itu, meskipun sederhana, adalah sebuah potret zaman. Mereka mengingatkanku pada sebuah masa di mana kebahagiaan itu sederhana, dan masalah terbesar adalah PR Matematika yang sulit.
Mungkin, hanya mungkin, aku akan mulai menulis lagi di sini. Bukan dengan suara polos anak-anak itu, tetapi dengan sudut pandang yang baru. Mungkin tentang mengamati dunia anak-anak masa kini, atau sekadar berbagi cerita nostalgia yang bisa kita kenang bersama.
Blog ini adalah kapsul waktuku. Dan hari ini, aku baru saja membukanya.
Untuk kalian yang dulu mungkin pernah mampir, atau yang baru saja tersesat ke sini—terima kasih telah membacaku. Dunia ini memang berubah, tapi kenangan indah masa kecil selalu layak untuk dirawat.
Baca selanjutnya...
