Minggu, 05 April 2009

Bekerja Tanpa Meninggalkan Anak? Bisa!

Jaman krisis....semua kebutuhan pokok naik. Harga BBM turun, toh tidak membuat harga kebutuhan sehari-hari juga turun, malah sebaliknya, naik dan terus bertengger ngga turun-turun. Solusinya? Banyak, ada yang mengetatkan ikat pinggang ada juga yang bekerja.

Buat ibu rumah tangga, bekerja diluar rumah adalah suatu pilihan, bukan keharusan. Bekerja bisa jadi disebabkan karena untuk membantu suami menambah penghasilan atau untuk aktualisasi diri. Tapi seringkali keinginan untuk bekerja berbenturan dengan ketidak inginan meninggalkan anak.
Sebenarnya banyak cara untuk meningkatkan pendapatan atau mengaktualisasikan diri dengan tidak meninggalkan Anak. Berikut beberapa pemikiran, apa yang dapat anda lakukan ketika ingin melakukan usaha dirumah:

1. Jenis usaha yang anda pilih
Jenis usaha yang dipilih tentu berdasarkan keinginan dan kemampuan anda baik dari segi modal ataupun dari keahlian. Marketing asuransi tentu hanya membutuhkan sedikit modal, tetapi apakah kepribadian anda mampu untuk menjalani usaha ini? Atau modal punya tapi tidak punya keahlian dalam bidang yang anda inginkan, hanya sekedar ikut trend, tentu ini kurang bijaksana.

2. Optimalkan rumah anda
Jenis usaha yang dipilih tentu memerlukan ruangan khusus agar tidak mengganggu aktivitas kita dirumah. Teman saya di Bandung, ingin sekali membantu suami meningkatkan pendapatan. Caranya? Dia membuka counter voucher, menjadi reseller buku cerita anak-anak, membuka warung kecil-kecilan, menjadi agen produk makanan seperti nasi tim dan makanan olahan (nugget dan sejenisnya). Saya lihat wah! Semua diborong! Dan itu dikerjakan hanya dirumahnya yang tidak terlalu besar. Hanya menyisakan sedikit ruangan untuk usahanya itu, belum lagi melayani pesan antar jika ada pembeli yang membeli dengan jumlah tertentu. Ini juga berlaku untuk anda yang senang berkreasi dirumah, entah itu memasak, membuat produk tertentu seperti kerajinan, atau membuka kursus.

Bila anda memilih usaha dalam bidang jasa, ruangan yang diperlukan tentu tidak terlalu besar. Apalagi bila anda memilih untuk berbisnis online, hanya PC dengan koneksi internet bahkan laptop, hanya memerlukan sedikit ruangan dirumah anda.

3. Optimalkan kemampuan anda
Usaha dirumah tentu tidak lebih santai daripada diketika bekerja di kantor. Kita harus lebih memutar otak, tentu anda tidak ingin rugi ketika berusaha bukan? Membuat usaha sendiri jelas tidak mudah, tapi keinginan yang kuat bisa mengatasi kendala yang ada jika kita terus bersabar. Jangan bosan dalam belajar, asah terus kemampuan yang anda miliki, bekerja keras dan berdoa.

Banyak mereka yang dulu bekerja "kantoran" akhirnya memilih untuk usaha dirumah. Anda dapat berkunjung ke http://nittaPrasetya.com atau http://DiniShanti.com. Di dua blog ini ada cerita mengenai "mengapa ingin bekerja dirumah".

Bekerja dirumah tentu lebih fleksibel dibandingkan dengan kerja di kantor yang menuntut untuk datang kekantor setiap hari, pergi pagi pulang petang atau bahkan malam". Setidaknya ini mungkin pengalaman saya ketika masih bekerja sebagai pegawai kantoran, sehingga akhirnya memutuskan untuk berhenti dan usaha dirumah saja. Jadi, masih ragu, "Apakah saya bisa bekerja tanpa meninggalkan anak?" Jawabannya: "Bisa!"

1 komentar:

marlinaZ mengatakan...

ide yang bagus neh, saya mau belajar bisnis online ah...

 

blogger templates | Make Money Online