Sabtu, 11 Juli 2009

Sekolah Yang Ramah Anak. Adakah?

Sebenarnya banyak yang bisa ditulis selama ini....masalah pilpres, meninggalnya Jacko "The King Of Pop", dll. Kelamaan libur ternyata berpengaruh juga...momen itu jadi terlewatkan begitu saja. Ngga apa-apalah...baru-baru ini saya lihat di sebuah majalah bertema ibu dan anak. Judul disebuah artikel menyita perhatian saya. Intinya, "Adakah Sekolah Yang Ramah Untuk Anak?"

Sepertinya pertanyaan seperti itu wajar saja. Ditengah semaraknya bermacam-macam sekolah, mulai dari sekolah gratis, sekolah bertaraf internasional, sekolah terpadu, sekolah alam dll. Memang setiap sekolah punya program sendiri-sendiri. Sekolah negeri misalnya, tidak semua sekolah negeri mempunyai standar yang sama, belum lagi jumlah murid yang seringkali bejibun. Seorang teman saya didaerah sempat kaget karena siswa kelas 1 bisa mencapai 60 anak perkelasnya. Saya tidak dapat membayangkan betapa tidak nyamannya belajar dikelas yang terlalu penuh, jangankan 60 anak, 40 saja sudah terlalu banyak! Sekolah bertaraf internasional? Boleh-boleh saja, namun perlu dipertimbangkan hal lain, kemampuan anak. Janganlah karena kita mampu membayar dengan harga mahal tetapi anak menjadi korban, mengapa? Karena sekolah seerti ini menuntut anak untuk belajar dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi yang tidak semua anak mampu untuk menyerap semua pelajaran yang diberikan dari sekolah.

Jadi bagaimana sekolah yang pas dengan anak kita? Perhatikan kondisi fisik dan psikis anak. Jelas orangtua seharusnya yang lebih mengerti kondisi anak. Memang hampir tidak ada sekolah yang "ideal" yang sesuai dengan kemauan kita, tapi memaksakan kehendak orangtua kepada anak bukanlah sesuatu yang bijaksana. Berikut beberapa yang perlu direnungkan oleh para orangtua dalam memilih sekolah:

  • Sekolah Bukan Penitipan Anak
Walaupun kedua orangtua bekerja, perlu diperhatikan juga bahwa kurang bijaksana menitipkan anak terutama anak usia sekolah dasar dari pagi hari hingga sore hari untuk beraktifitas terus disekolah, dari pukul 8.00 pagi hingga jam 18.00 sore. Hmm....Saya cuma bisa geleng-geleng kepala...Ternyata ada juga sekolah yang seperti begitu........

  • Jumlah Mata Pelajaran yang diberikan
Berapa normalnya jumlah pelajaran yang dapat diberikan kepada anak usia SD? Perlukah pelajaran lain selain bahasa Inggris diberikan kepada anak kelas 1 SD? Salah-salah bukannya si anak yang menjadi pintar, tapi anak menjadi korban kemarahan orangtua karena tidak mampu mengikuti pelajaran yang diberikan dari pihak sekolah. Ujungnya.....anak bisa stress lho......

Jadi, adakah sekolah ramah? Balik lagi ke pertanyaan tadi...jawabannya: ada! Carilah sekolah yang dapat membuat anak happy untuk belajar. Tidak tertekan. Beberapa sekolah yang menganut sistem Montessori dapat dijadikan piihan, sekolah alam, dll. Untuk memperoleh gambaran tidak ada salahnya and mengunjungi sekolah-sekolah tidak hanya ketika sekolah itu sedang mengadakan open house, tetapi juga pada hari-hari biasa ketika berlangsungnya jam-jam belajar. Paling tidak anda akan memperoleh informasi yang berharga mengenai sekolah yang pas dengan kondisi anak anda. Tidak perlu takut anak anda akan ketinggalan karena tidak belajar bahasa Mandarin atau ketinggalan bahasa Inggris karena sekolah tidak menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris, toh sekolah pada dasarnya adalah suatu proses. Proses belajar tidak dapat dipaksakan, biarlah anak memilih sesuai dengan kondisinya.........

1 komentar:

Dewi Tantri mengatakan...

Sekolah yg ramah? belum banyak pastinya. Kita tahu pasti beban pelajaran si anak aja udah bikin stress di tambah lagi dg lingkungan sekolah yg tidak bersahabat, apalagikalo tinggal di kec. seperti saya yg pilihan sekolahnya tidak banyak...so peran ortu juga penting jadinya..jangan menambah beban si anak dengan berbagai macam tuntutan,,,terima kasih.

 

blogger templates | Make Money Online